• UGM
  • Fakulas Biologi
  • Kanal Pengetahuan Fakultas
Universitas Gadjah Mada MENARA ILMU polen dan serangga polinator
fakultas biologi
Universitas Gadjah Mada
  • Komunitas
    • Komunitas Masyarakat Perlebahan
    • Komunitas Pelajar dan Mahasiswa
    • Institusi dan Lembaga
  • Publikasi
    • Buku
    • Riset
  • Tentang Kami
    • Visi dan Misi
    • Tm Pengembang
    • Agenda Kegiatan
  • Konsultasi
  • portofolio
  • Beranda
  • Artikel
  • Struktur Serbuk Sari ( POLEN )

Struktur Serbuk Sari ( POLEN )

  • Artikel
  • 10 September 2019, 22.18
  • Oleh: adminbio
  • 0

#polenlebah_9

Hasil menunjukkan bahwa lebah menghabiskan paling banyak waktu mengumpulkan nektar sukrosa dan paling sedikit waktu mengumpulkan serbuk sari-serbuk sari. Ketika lebah disajikan dengan bunga berwarna-warni, para peneliti berspekulasi bahwa lebah mencicipi serbuk sari ketika mereka dirawat, jadi setelah selesei perawatan, jadi lebah pekerja mereka lebih cenderung untuk ekplorasi berbagai macam bunga, berbeda dengan awalnya yang dimakan … inisiatip mengganti dengan bunga lain ( rasa baru )

Struktur serbuk sari

Sumber Gambar https://doi.org/10.1073/pnas.0911223107

 

Butir serbuk sari dirancang untuk melindungi bahan genetik jantan tanaman saat ditransfer dari satu bunga ke bunga lainnya. Untuk memastikan pesan genetik tetap stabil dalam proses transportasi untuk polinasi, atau tetap stabil meskipun terjebak oleh cuaca buruk, jadi pesan genetik itu dikunci dalam beberapa lapisan konsentrisnya polen. Paket genetik terkungkum dalam sitoplasma yang solid flexibel serta menyediakan elemen-elemen (sumber nutrisi kaya) yang dibutuhkan oleh lebah.

Sitoplasma terselip di dalam lapisan selulosa keras yang dikenal sebagai intine. Intine dibungkus dengan lapisan lain yang disebut exine. Exine, terbuat dari zat yang dikenal sebagai sporopollenin, dirancang untuk menangkal bahaya lingkungan seperti radiasi ultraviolet, kelembaban, pengeringan, perubahan tekanan, dan fluktuasi pH.

Akhirnya, exine dilapisi dengan zat yang sangat lengket yang disebut pollenkitt, yang memungkinkan serbuk sari menempel pada bunga tanpa tertiup angin atau hanyut. Lengketnya juga memungkinkan lebah untuk menggumpal bersama-sama dalam pelet. Bau, warna, dan rasa serbuk sari juga berasal dari pollenkitt.

Semua lapisan pelindung ini, terutama kapsul bagian dalam selulosa, membuat serbuk sari sangat sulit dicerna. Tetapi lebah dapat menembus titik lemah serbuk sari — pori germinal — dengan enzim yang memungkinkan mereka mencerna sebagian besar serbuk sarinya. Pemeriksaan kotoran lebah akan mengungkapkan butiran serbuk sari yang dicerna yang terlihat seperti gelembung balon. Pada mereka, semua serbuk sari-nya tercerna kecuali kulit selulosa yang keras.

Multicolored pollen baskets: This bumble bee changed flowers mid-foraging trip, something honey bees seldom do. © Rusty Burlew.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Link



Recent Posts

  • Honeybee Pollination Enchances the Sensory Quality of Melon Fruit (Cucurbitaceae: Cucumismeli L.)
  • Keragaman jenis pakan lebah Trigona sp. (HYMENOPTERA: APIDAE) di Lereng Gunung Merapi Yogyakarta Melalui Identifikasi Jenis-jenis Polen dalam Madu Produksinya
  • Produk Lebah Madu “ PROPOLIS “
  • Produk Lebah Madu “ M A D U “
  • Lebah Menyukai “Warna” Serbuk Sari ( POLEN ) ?

Archives

  • September 2019
  • September 2018

Categories

  • Artikel
  • Riset
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

Menara Ilmu Polen dan Serangga Polinator

Fakultas Biologi

Universitas Gadjah Mada
Jl Teknika Selatan
Sekip Utara Depok 52281
Sleman Yogyakarta

© Menara ilmu polen dan serangga polinator fakultas biologi Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju