
#produklebah_2
—
Propolis merupakan resin yang dikoleksi oleh lebah dari pucuk pohon. Lebah mengoleksi dan menyimpan resin tersebut pada bagian korbikula yang terletak pada kaki bagian belakangnya. Kemudian, resin tersebut dibawa ke dalam sarang. Propolis dapat disebut juga sebagai bee glue yang biasanya berwarna coklat kehitaman, namun pada dasarnya wujud dan warnanya dapat beragam tergantung pada sumbernya. Pada bentuk aslinya, propolis merupakan substansi yang lengket bila disimpan diatas temperatur ruang dan strukturnya menjadi keras dan mudah hancur bila disimpan pada temperatur rendah. Beberapa fungsi propolis bagi lebah yaitu untuk memperkuat stabilitas struktural sarang, mengurangi masuknya pengunjung sarang yang tidak diinginkan dari pintu masuk sarang, menutup lubang kecil atau retakan pada sarang untuk melindungi lebah dari penyakit yang mungkin menyerang serta menjaga pintu masuk sarang agar tetap dalam kondisi yang baik sebagai jalur keluar masuknya lebah (Mackenzie, 2011).
Kotak sarang lebah stingles terlihat sisa propolis yang sudah dipanen melekat dipinggir-pinggir atas-kotak sarang.
Keragaman jenis tumbuhan asal resin merupakan faktor utama yang menimbulkan perbedaan komposisi senyawa kimia yang terdapat dalam propolis. Perbedaan komposisi ini menimbulkan perbedaan warna dan aroma pada jenis propolis yang berbeda. Aroma yang tercium merupakan aroma senyawa aromatis yang bersifat volatil yang terkandung dalam propolis (Salatino et al., 2005). Trigona jarang diternakkan karena menghasilkan madu yang sedikit namun Trigona menghasilkan propolis lebih banyak daripada Apis spp. (Fatoni, 2008).
Berikut koloni lebah stingles yang produktif menghasilkan telur, madu dan propolis
Berikut propolis hasil produksi lebah stingles yang dipelihara di hutan Gunung Arca